Kesalahan
Tiba-tiba dunia serasa berhenti berputar. Suasana
menjadi hening, sunyi, dan penuh tanda tanya. Tak ada satu katapun yang sanggup
Ayu ucapkan. Ia hanya bisa diam dan tak mengerti sebenarnya apa yang ia rasakan
sekarang. Itu semua karna pertanyaan Wino, seorang laki-laki yang saat ini
sedang duduk disampingnya ditaman kota. Wino adalah tetangga Ayu yang sebaya
dengannya. Ya, bukan hanya tetangga ataupun teman biasa, tapi hubungan mereka
lebih dari itu. Bisa dibilang Wino adalah teman yang juga menjadi kekasih
keduanya saat ini.
“Kenapa kau diam..? Apakah tidak boleh aku mempunyai
seorang kekasih..?” tanya Wino untuk kedua kalinya.
Pertanyaan yang sungguh membuat Ayu terkejut saat ini.
Ia hanya sanggup memberikan senyum manisnya tanpa berkata apapun. Ia bingung
dengan perasaannya sendiri. Biasa..?? sepertinya tidak, marah.?? tidak mungkin,
sedih.?? Ya bisa saja, tapi ia pun tidak berhak untuk bersedih. Mungkin inilah rasa
suka yang tiba-tiba tumbuh dihatinya karena kedekatan mereka selama ini. Disisi
lain, Ayu sudah mempunyai seorang kekasih dan Wino tahu tentang hal itu.
“Kenapa tidak.? Itu terserah kamu Win.. lagian aku
juga bukan siapa-siapamu.” Jawab Ayu dengan lirih.
“apa kau yakin.??” sambung Wino.
“Iya aku yakin… kaupun juga tahu kalau aku sendiri
sudah punya seorang kekasih. Lantas kenapa aku harus melarangmu.?” Jawab Ayu.
“Terimakasih Ayu, terimakasih karna kau telah mengisi
kekosongan hari-hariku selama ini. Sekarang aku menyukai seseorang, walaupun
sebenarnya dulu aku sangat menyukaimu. Tapi entah kenapa karena kau yang telah
mempunyai seorang kekasih, hingga akhirnya rasa sayangku terhadapmu mulai
pudar. Ma’afkan aku karna telah membuatmu bingung dengan keadaan ini.”
“iya, aku baik-baik saja… eh, ayo kita pulang..!!
sudah sore, Ibu pasti mencariku.” Jawab Ayu untuk memecah keheningan yang ada.
Sepanjang perjalanan suasana menjadi asing bagi
mereka. Canda tawa yang selama ini ada, akhirnya hilang sudah. Yang tumbuh
malah rasa canggung satu sama lain.
Akhirnya Ayu sampai dirumah, Wino pun segera lekas
pulang tanpa mampir karena langit mulai gelap.
“Assalamu’alaikum……”
“Wa’alaikumsalam……. Darimana saja kamu Yu.?” jawab
Ibunya dengan ekspresi yang sedikit marah.
“iya Bu ma’af, tadi Ayu ada urusan sebentar.”
“Ya sudah cepat sana ganti baju, mandi, trus
makan…!!!!” sambung ibunya.
“iyaa…..”
Ayu segera melaksanakan perintah ibunya tanpa
membantah.
Dalam kesunyian malam, tak tahu kenapa semua yang
diucapkan Wino tadi sore, selalu terngiang-ngiang dipikiran Ayu. Seketika air
mata mulai jatuh tanpa ia sadari.
“kenapa aku seperti ini Ya Allah.? sadar Ayu…sadar..!!
Wino itu cuma teman dan kamu sudah punya pacar...jangan egois Ayu...jangan
egois...” gumamnya terus dalam hati.
Seketika ia pun menyadari ternyata telah tumbuh
benih-benih cinta untuk Wino dihatinya. Wino memanglah orang yang sangat baik
menurutnya, sering kali ia tertawa bahagia dengan semua lelucon-lelucon gokil yang
dibuat. Ya,, Wino adalah seorang yang humoris. Walaupun tidak ada status
hubungan yang khusus diantara mereka, tetapi hari-hari yang mereka jalani
bersama layaknya sepasang kekasih. Sering bertemu, ngobrol, sms, chatting,
itulah yang membuat mereka sangat dekat dan akhirnya timbul sebuah perasaan.
Disisi lain, ia tak mampu meninggalkan Andi kekasihnya, hanya untuk memilih
Wino. Awalnya hanya main-main, sekarang Ayu pun terjebak didalam permainan
cintanya sendiri. Sebuah rasa sakit yang belum pernah ia rasakan. Sungguh
sakit, dan bahkan ia pun sudah menyakiti hati Andi secara diam-diam.
Hari yang cerah, walaupun tak secerah hatinya saat
ini. Seperti biasa Ayu berangkat sekolah dan bertemu dengan teman-temannya.
“ Ayuuuuuu……!!!! “ panggil Elfa dengan suara
nyaringnya.
“ Iya fa……” jawab Ayu dengan lirih.
“ kenapa kamu.? Kaya orang yang nggak punya tenaga
gini.?? Kamu sakit.?? “
“ enggak,, aku baik.. “
“ ada apa sebenarnya.? Aku ini sahabatmu, tentu aku
tahu kalau saat ini pasti sedang ada masalah yang menerkamu.?? Hehe..”
Elfa adalah sahabat yang sangat dekat dengan Ayu.
Setiap ada masalah apapun, mereka pasti akan cerita satu sama lain. Entah itu
berita sedih atau bahagia tak pernah ada yang disembunyikan diantara mereka.
Walaupun kalau tentang cinta, terkadang memang mereka sembunyikan karena masih
malu untuk menceritakan hal itu pada orang lain.
Dan akhirnya semua ia ceritakan pada
Elfa.
“ Apaa…?? Kenapa kau sampai
melakukan hal seperti ini.?? Responnya dengan sangat kaget.
“ Aku juga menyesal, dulu aku hanya
menganggap dia sebagai selingkuhan. Karena saat itu aku sedang ada masalah
dengan Andi. Dia juga tahu kalau aku sudah punya pacar. Dan sekarang dia
mengatakan hal ini padaku. Apa yang harus kulakukan.? Kenapa perasaanku aneh
seperti ini.? “
“ Ya sudah, jangan sesali semua yang
telah terjadi. Sekarang kau akhiri hubunganmu dengannya. Jangan sampai sesalmu
semakin parah. Lawanlah rasa yang sedang kau alami saat ini. Aku tahu memang
sulit bagimu melupakan orang yang sangat dekat denganmu itu. Tapi mengertilah
bagaimana perasaan Andi. “
“ Aku akan mencoba.. bantulah aku
Fa..!! jawab Ayu dengan sedikit linangan air mata yang terlihat belum jatuh
dari kelopak matanya.
“ Iya, aku pasti membantumu.
Sebenarnya aku sangat ingin marah padamu. Tapi aku pun tak sanggup melihatmu
sedih seperti ini. Bukankah kau sangat menyayangi Andi.? Tapi kenapa kau malah permainkan
dia.? “
“
Iya ma’af Fa, aku juga bingung kanapa pada akhirnya aku malah menyukai
Wino. Padahal aku tak punya niat sedikitpun untuk mengakhiri hubunganku dengan
Andi. Dan sekarang Wino ingin memiliki seorang kekasih. Walaupun sebenarnya aku
sangat marah dan tidak mengijinkannya. Tapi aku tak mempunyai kuasa apapun. Aku
hanya memendam rasa ini sendiri, dan seolah-olah aku tidak peduli dengan semua
yang ia katakan padaku kemarin. “
“ Sekarang saatnya kau menjadi orang
yang bijak, mampu mengambil keputusan sendiri, tanpa harus menyakiti orang
lain. Jangan lagi kau main-main dengan cinta, karna ia bisa datang tanpa kau
sadari dan tanpa kau inginkan. Satu lagi, cobalah kau mengerti perasaan Andi
yang sangat setia padamu. “
“ Terimakasih Fa, terimakasih
banyak. Kau memang sahabatku yang paliiiiing baik….. Aku tak akan mengulangi kesalahan
ini lagi. Aku akan berusaha melupakannya.“ sambung Ayu.
Sekarang Ayu sadar dan mengerti segalanya. Semua yang
telah terjadi akan menjadi pengalaman yang akan merubahnya menjadi lebih baik. Ia
tidak pernah lagi berhubungan dengan Wino, bahkan komunikasi diantara mereka
pun putus sudah. Ia tak mau lagi terjebak dalam permainan cintanya sendiri.
Walaupun tidak secepat itu melupakan Wino, tapi ia tetap berusaha. Dengan
bantuan Elfa dan kebersamaannya dengan Andi, hingga akhirnya perasaan terhadap
Wino pun mulai pudar. Meskipun ia tahu sekarang Wino sudah benar-benar
mempunyai seorang kekasih, ia tetap berusaha tak peduli dan menahan amarahnya.
Kini ia fokus memberikan hatinya hanya kepada Andi kekasihnya.